Apr 27, 2013

#7- People attitudes towards political matters.

Assalamualaikum hai bapak-bapak, ibuk-ibuk!
Apa khabar semua? Harap semua sihat-sihat dan cantik.....macam saya.
Alhamdulillah, I just finished my Law & Syarie foundation at USIM.
Boleh tahan lah...untuk kapasiti otak aku nak melayan kes-kes, 
akta-akta, artikel yang infiniti, nasib baik tak pecah kepala otak.

Semoga dapat 4 rata walaupun paper General Principle of Malaysian Law haritu ialah hari tragedi air mata berdarah untuk saya.



As we all know, the Parliament has been dissoluted to pave the way for the 13th General Election and it will be held on 5th of May 2013. Literally, there are so many political campaigns and manifestos for convincing the citizens' heart and of course not forgetting the backbites/defame/slander in order to diminish the reputation of any political parties. Fitnah? Ya, Malaysiaku dah makin nazak.


Ok gelak jom apesal aku semakin menjurus ke arah keseriusan ni. General Election kenalah happy-happy ye tak! Barulah dapat pemimpin yang WIN dari segala aspek.


As an observant (I love claiming myself as an observant saja suka),
I notice, there are several types of Malaysian attitudes towards politics,
ada yang baik, ada yang macam syaiton, dan tak lupa juga kepada warga-warga ignorant.
So in this post, I would love to tell and explain about my personal views regarding these types of people. Jangan butthurt tau, ibu nak ajar kamu buka minda tu sikit, ye nak!


1. Golongan-Taksub-dan-Kipas-Susah-Mati


Or in other word specifically, we call them - Taksub people
It is a type of people who is willingly to do everything as a sign of support for his political party, EVENTHOUGH THE PARTY IS WELL-KNOWN FOR ITS CORRUPTION BEHAVIOUR AND BAD MANAGEMENT IN THE STATES OR COUNTRY.

Dialog pertama -
"Eh like hello, who cares about the corruption or bad behaviours, as long as the party helps us, provide welfare for us, mangkuk you Islam you tak pandai bersyukur ka?"

Dialog kedua -
"Aku tak kira! Parti ni korup ka, suka clubbing ka, bajet alim ka, aku tetap akan undi forever and ever sehingga hunjung nyawa aku," (Sambil mencarut dan tunjuk jari tengah)

Even worse, ada jugak yang sanggup jadi macai, pencetus riot, bakar/conteng/koyak bendera, fitnah sana-sini, BRAVO PEOPLE FOR BEHAVING LIKE THIS, YOU'RE SO CUTE I CANT EVEN RESIST YOU...UGH. Frankly speak, this type of people are mad. They are not just mad. They are ridiculous and some of them are just plain stupid.
Please, stop being obsessive over something. Be rational.


2. Golongan-Hamba-Abdi-Kepada Media dan-Laman-Sosial

They put the medias and social networks as their utmost belief in conveying the informations, without being rational and NOT checking the actual informations from the authority bodies. Lepastu claim diri masing-masing hebat dan serba tahu tentang politik, muahahaha. Ya, tahu. Kelakar tapi menyedihkan.

Situasi pertama - Status Facebook - "Dilaporkan bahawa Christiano Ronaldo telah memeluk agama Islam sebab haritu ada orang claim nampak dia makan kurma dan kismis,"

Tak pikiaq panjang, wajib SHARE!

Situasi kedua - Berita Nasional Diskaveri - "The Justice of Animal party told that its prohibited to bring any animals during the 13th General Elections because its likely to affect the voters' mind and messing the ballot papers,"

Tak pikiaq panjang, terus hebah dekat orang kampung!

Ya, kuasa media walaupun tak berakal tapi mampu kuasai otak khalifah-khalifah di muka bumi yang Allah dah willingly kurniakan akal buat depa. Tapi satu je sini aku nak habaq - Toksahlah buang masa baca berita dan maklumat yang one-sided dan bias nak mampus.


3. Golongan-Yang-Wise-Rasional-Tak-Cepat-Melatah-Eh-Apocot-Mak-Kau


When someone is capable of reasoning the basis of his opinions, not absurd and shall NOT contradict with good morality or minds of the society, cey GITU.

Untuk mengatasi golongan yang pertama dan kedua, manusia-manusia didalam golongan ketiga haruslah membuat research dan banyak membaca supaya tidak terpengaruh dengan propa-propa yang bodoh dan plastik.

Dialog pertama - "Mana engkorang dengar cerita yang Parti Keadilan Haiwan tu claim yang depa tak kasi bawak haiwan masa hari mengundi nanti? Theres no such thing. Aku pi laman web rasmi diorang, diorang cuma kata BOLEH NAK BAWAK HAIWAN TAPI KENA JAGA ELOK-ELOK, BUKAN DEPA HARAMKAN PUN," kata Ahmad yang hensem.

Dialog kedua - "I am neither the government nor the opposition. I am just a normal person who thinks people are putting too much focus on DSAI's sex scandal. If you think that he is not a man of religion because of the scandal, then what makes you think that Datuk Seri Najib lives his life on the religion basis? Something for you to ponder," kata Edmeng Bong.

Untuk mendapatkan #BetterNation (Lulz hashtag pun boleh), kita perlukan lebih banyak lagi produk-produk dari golongan ketiga yang wise dan rational thinking ini agar dapat bersatu dan mencegah perbalahan sesama kita! (Sambil buat muka sembang kuat)


4. Golongan Ignorant/Ignorang/Ignorey (Bergantung kepada loghat masing-masing)



Orang duk kata ignorance is a bliss, ignorance is a bliss sana sini. Tapi terus terang cakap yang term korang Ignorance-Is-A-Bliss tu is NOT applicable to politics and legal matters.

In Criminal Law term, kita panggil dia ignorantia legis neminem excusat - Yang bawa makna, ignorance of the law is NO defence. 

Eventhough term Latin ni hanya applicable untuk kesalahan jenayah saja, why dont we spin a bit dan apply term ini untuk politik FOR OUR OWN GOOD?

 Situasi pertama - 
"Mengikut pemerhatian saya, PRU-13 kali ini akan terus dikuasai oleh Nogha Denis dan Ghita Rudeni. Ini disebabkan faktor luaran mereka yang agak comel walaupun hidung kembang sikit, berbanding Ghozita Cekwang. Jika kita kaitkan dengan bidang nyanyian, mereka bertiga ini sebenarnya tidak boleh diharapkan langsung,"

Ok over punya ignorant. Saja suka ilustrate gitu. Tak boleh?

  
-------------------------------------------------------------

So, selepas musahabah diri masing-masing,
awak, awak, awak semua masuk dalam golongan mana?




No comments:

Post a Comment